1. KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam
organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya.
Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien
dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh
pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan
satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar
sumber daya yang dimanfaatkan.
Komunikasi yang
efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi
manajemen seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi
kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering
terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti kata, tak adanya umpan
balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.
Ada pedoman untuk
mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang harus
mendengarkan secara aktif, usahakan memberikan umpan balik, lansung pada
masalah, mengambarkan situasi,dan meringkas. Proses komunikasi memungkinkan
para manajer menjalankan tanggung jawabnya dan informasi harus dikomunikasikan
jepada para manajer sebagai dasar pembuatan keputusan dalam pembuatan fungsi
manajer baik secara lisan maupun tulisan.
Komunikasi dapat
diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke
orang lain. Selain dikatakan sebagai proses pemindahan gagasan seseorang dari
orang lain dalam bentuk kata-kata tetapi juga dalam bentuk ekspresi wajah
intonasi dan sebagainya. Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang
berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung
unsur-unsur ;
1.
Sebagai
kegiatan seseorang untuk megerti,
2.
Sebagai
sarana pengendalian informasi,
3.
Sebagai
sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.
Menurut pakar American Management
Association ada 10 aturan jika ingin berkomunikasi dengan baik:
- Jelaskan konsep/ide Anda sebelum berkomunikasi,
- Teliti tujuan sebenarnya dalam komunikasi,
- Pertimbangkan suasana lingkungan dan waktu,
- Hubungan pihak lain,
- Waspada atas nada dan isi berita,
- Komunikasikan seseorang yang membantu dan bernilai bagi penerima,
- Tindak lanjut komunikasi,
- Komunikasi untuk waktu yang akan datang pula,
- Tindakan konsisten dengan kata,dan
- Menjadilah pendengar yang baik.
2.
Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi antar manusia hanya bisa
terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan
tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya
sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut
komponen atau elemen komunikasi.
1.
Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan
sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia,
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok
misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim,
komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
2.
Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi
adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat
disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa
berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam
bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau
informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
3.
Media, Media adalah alat sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar
psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling
dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga.
Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia
untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan
dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media
yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk
hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir
/utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa
komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi
yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan
konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang
dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang
biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh
anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar
organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau
khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya
disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media
massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka
biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan
alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi
(Hafied Cangara, 2008;123-126).
4.
Penerima, Penerima adalah pihak yang menjadi
sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang
atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa
disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan,
atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam
proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena
adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah
elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari
komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan
berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber,
pesan, atau saluran.
5.
Pengaruh
atau efek, Pengaruh atau
efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa
juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).
3.
Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi.
Dalam menyalurkan solusi dan ide
melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima
berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya
saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan
diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai
tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses
komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah.
Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Ide (gagasan)
=> Si Sender
2.
Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
3.
Penyaluran
(Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
4.
Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.
Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
6.
Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam
kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi
organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan
organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam
kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang
setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama
benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara
sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan
sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional
secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan keputusan juga sangat
memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari
pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya
koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau
lingkungan organisasi.
4.
Hambatan dalam Komunikasi
Berikut adalah hasil pengalaman dalam
pelatihan komunikasi yang biasa saya laksanakan, hal-hal yang menghambat
komunikasi yakni:
1. Hambatan fisik
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.
Untuk mengatasi hambatan komunikasi
terhadap nenek saya ini atau orang yang memiliki fungsi pendengaran yang kurang
maka saya akan berbicara dengan ekspresi muka yang jelas dan suara lantang
sehingga bisa “terbaca”. Atau, informasi dituliskan sehingga nenek langsung
paham maksudnya.
Hambatan komunikasi juga bisa saja
terjadi apabila salah satu pihak memerlukan bahasa isyarat seperti pada orang
tuna wicara.
2. Hambatan kepribadian
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat pemalu. Ia hanya berbicara seperlunya. Ia tidak punya sahabat dekat, saya pun dihitungnya sahabat baiknya. Ia mengatakan sudah beberapa kali mengikuti training “public speaking”. Ia berujar bahwa sulit baginya untuk memiliki topik pembicaraan dengan lawan jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya menjadi hambatannya saat kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya ini adalah pria rupawan.
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat pemalu. Ia hanya berbicara seperlunya. Ia tidak punya sahabat dekat, saya pun dihitungnya sahabat baiknya. Ia mengatakan sudah beberapa kali mengikuti training “public speaking”. Ia berujar bahwa sulit baginya untuk memiliki topik pembicaraan dengan lawan jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya menjadi hambatannya saat kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya ini adalah pria rupawan.
Selain sifat pribadi di atas,
orang-orang introvert juga cenderung mengalami
3. Hambatan usia
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.
Yang paling terkini misalnya,
bagaimana anak remaja sekarang (:baca Alay) menggunakan kalimat-kalimat slank
yang sulit dipahami oleh orang yang lebih tua. Kesenjangan usia memang harus
dijembatani dengan baik sehingga pesan yang disampaikan tercapai.
Di sekolah, kerap saya menemukan ada
upaya mediasi antara orangtua dengan anak melalui guru BP atau guru wali kelas
agar tidak terjadi hambatan komunikasi antara orangtua siswa dengan siswa.
4. Hambatan budaya
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas. Saya tidak bisa melihat ekspresi mukanya saat berbicara karena dalam budayanya Ia harus mengenakan penutup mulut. Ia adalah perempuan dari negara belahan Timur Tengah yang memang harus mengenakan busana demikian.
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas. Saya tidak bisa melihat ekspresi mukanya saat berbicara karena dalam budayanya Ia harus mengenakan penutup mulut. Ia adalah perempuan dari negara belahan Timur Tengah yang memang harus mengenakan busana demikian.
Atau misalnya, di Thailand untuk
mengucapkan kalimat “terimakasih” akan berbeda bila disampaikan perempuan
menjadi “Kopunka” sedangkan apabila laki-laki menjadi “Kopunkap”.
Untuk budaya tertentu misalnya
perempuan dalam berkomunikasi mendapat porsi nomor dua setelah ayah, suami dan
kakak laki-laki.
5. Hambatan bahasa
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.
Lain lagi saat saya kedatangan teman
dari RRC yang hanya bisa bahasa ibu dan kami bersahabat untuk bertukar
informasi satu sama lain. Saya tidak bisa bahasa mandarin. Dia tidak bisa
bahasa Inggris dan sedikit mengerti bahasa Indonesia. Saya terkesan sekali saat
kami merayakan hari ulang tahun bersama, saling mentraktir dan berkomunikasi
dengan berbagai macam cara seperti menulis, gerakan tangan, menggambar,
ekspresi muka hingga menggunakan alat peraga. Intinya adalah kita harus saling
mendengarkan satu sama lain agar komunikasi terkesan “nyambung”.
Beberapa kali saya kesasar di negara
orang pun, bekal saya dalam berkomunikasi dengan bahasa sebagai hambatan yakni
membawa kamus, alat tulis, kertas, kalkukator dan alamat kita tinggal.
6. Hambatan kecakapan teknologi
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.
Kecakapan teknologi lainnya seperti
penggunaan fitur-fitur handphone pintar yang tidak semua orang bisa
menggunakannya.
Saya pernah mengalami hambatan
komunikasi saat tawar menawar membeli sovenir. Jurus komunikasi saya cuma satu
dalam tawar menawar, yakni bawa kalkulator. Saat sedang tawar menawar
kalkulator di HP saya habis baterai. Atau, mau menggunakan google translate
tetapi baterai HP mati.
7. Hambatan lingkungan alam dan
kondisi sekitar.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.
Lingkungan alam lain misalnya letak
atau jarak pengirim pesan dengan penerima pesan yang berjauhan menyebabkan
informasi tidak diterima dengan jelas.
Kita juga misalnya akan berbicara
dengan pelan saat malam hari, waktu tidur. Atau waktu tidur siang di beberapa
negara Eropa, orang sekitar diharapkan tidak menimbulkan kegaduhan suara.
Sehingga kita cenderung berbisik atau bersuara pelan jika berbicara.
5.
Klasifikasi Komunkasi
1. Dari segi sifatnya :
·
Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan secara langsung
adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap
muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.
Lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog,
pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang tidak langsung
adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon,
handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara
dengan lawan bicara.
·
Komunikasi
Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi
yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara
langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti
oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms,
surat elektronik, dan lain sebagainya.
Komunikasi tertulis juga dapat melalui
naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi
naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan
foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa
kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
·
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah
komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
merupakan pencapaian manusia yang
paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu
fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
·
Komunikasi Non
Verbal
Komunikasi non verbal adalah
proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata.
2. Dari segi arahnya :
·
Komunikasi keatas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk
seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke bawah,
komunikasike atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah
kejenjang yang lebih tinggi. Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan
kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
·
Komunikasi
kebawah
Mengalir dari orang pada hierarki yang
lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi,
memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
·
Komunikasi
diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling
jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para
anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
·
Komunikasi
horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam
desain organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga
komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi
dariberaneka ragam fungsi keorganisasian. Misalnya, komunikasiantar
produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
·
Komunikasi satu
arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa
ada timbal balik).
·
Komunikasi Dua
Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/
saling berkomunikasi.
3. Dari segi lawannya :
·
Komunikasi Satu
Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang
sama banyaknya
Cth:berbicara melalui telepon
·
Komunikasi Satu
Lawan Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan
suatu kelompok.
Cth: kelompok warga menginterogasi
maling.
·
Kelompok Lawan
Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan
kelompok lain.
Cth: debat partai politik.
4. Dari segi keresmian :
·
Komunikasi formal
Komunikasi yang memperhitungkan
tingkat ketepatan, keringkasan, dan kecepatan komunikasi.
·
Komunikasi
informal
Komunikasi informal adalah komunikasi
antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan
atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal
adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal ,
penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gosip ,
atau rumor .
ANALISIS
1.
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal.
Pernahkah kita menyadari,mengapa
binatang yang memiliki badan yang besar,bergading,dan memiliki telinga yang
besar serta belalai kita sebut dengan gajah. Mengapa benda ajaib yang mampu
menyajikan gambar dan suara sekaligus kita beri nama Televisi. Yang jelas,kita
tidak tahu pasti siapa orang pertama yang memberi nama itu atau
mensosialisasikannya.
Inilah sekelumit gambaran komunikasi
diri manusia. Sebuah catatan yang tiada akhir selama manusia mendiami dunia
ini. Sebuah wajah meskipun tanpa bentuk tetapi mampu membentuk diri kita
menjadi pribadi yang menarik atau yang menyebalkan. Sebuah cahaya kehidupan
yang mampu menuntun Hidup kita atau menyinari kegelapan hati kita. Sebuah
pernjalanan yang menyisakan kesuksesan ataupun kegagalan.
Manusia memang tidak bisa melepaskan
diri dari cengkraman komunikasi. Segala aktivitas yang dilakukan manusia selalu
memancarkan atribut-atribut atau konsepsi-konsepsi yang masuk dalam perspektif
komunikasi. Penampilan dan tingkah laku yang dilakoni seseorang merupakan
tafsiran upaya mengkomunikasikan diri kepada orang lain.
Cara seseorang berpakaian,mulai dari
memilih mode/trend pakaian,merupakan cerminan kepribadian sesorang. Bahkan
orang dapat dinilai dari cara dia berbicara,bersikap,atau bertutur kata yang
semuanya menjadi salah satu cara seseorang mengkomunikasi dirinya terhadap
orang lain.
Komunikasi memiiki beberapa fungsi. Yaitu
:
a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif
2. Unsur-Unsur Komunikasi
Dalam berkomunikasi, terdapat unsur-unsur yang terdapat dalam
sebuah komunikasi. Ada 5 Unsur-Unsur komunikasi. Yaitu :
·
Sumber.
Dalam komunikasi,pasti selalu ada hal
yang dibicarakan. Dan hal yang dibicarakan tersebut berasal dari sebuah sumber.
Bisa berdasarkan oleh seseorang,
kelompok maupun berita. Bisa juga dari komunikasi orang sebelumnya yang
memperoleh informasi tersebut. Sumber itu dapat bersifat fakta atau fiktif.
Dimana berdasarkan kejadian sebenarnya terjadi
ataupun hanya cerita belaka (gossip)
·
Pesan.
Pesan yang dimaksud disini adalah
informasi yang diperoleh orang yang berkomunikasi yang juga disampaikan dalam
percakapannya/dalam proses komunikasi. Pesan dapat disampaikan dengan tatap
muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
Pengetahuan,Hiburan(Entertaiment), ataupun hal yang terupdate atau terjadi di
beberapa waktu sebelumnya.
·
Media
Media adalah alat saran untuk
menyampaikan dari satu orang ke orang/kelompok yang lainnya dalam proses
komunikasi. Di era sekarang, Media yang lebih sering digunakan dalam
berkomunikasi antara satu dengan yang lain adalah Media Sosial (Social Media).
Media-media ini dapat secara mudah diakses dalam alat” elektronik seperti
Laptop,PC,Smartphone,dll
·
Penerima
Penerima adalah pihak yang
menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri
satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima
biasa disebut dengan berbagai macam istilah
·
Pengaruh atau
Efek.
Pengaruh atau efek adalah perbedaan
antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan
sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan
tingkah laku seseorang
3. Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
1. Proses penyaluran komunikasi secara primer
Proses penyaluran komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam
proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu
menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan
makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi
adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan.
Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode)
pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti
komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang
(bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran
komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini
berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan
komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian
(coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat
menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan
berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh
komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference) , yakni
paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings)
yang diperoleh oleh komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of
experience) merupakan faktor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang
pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan
berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama
dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu
sama lain. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh Sendjaja(1994:33)yakni
: Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta
asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih
mudah dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si
B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal
tersebut dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi
tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena
antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan,
pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.
Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan
berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif
sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang,
maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang
sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang
budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik
individual, sosial dan budaya dari komunikan.
2. Proses penyaluran komunikasi sekunder
Proses penyaluran komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan
komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif
jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah,
radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat
diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan
media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
4. Hambatan dalam Berkomunikasi
Dalam berkomunikasi, pasti ada
beberapa hambatan yang terjadi dalam prosesnya. Beberapa hambatan tersebut
adalah :
1. Hambatan Fisik
Hambatan Fisik ini biasanya menyangkut
tentang hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau kondisi tubuh seseorang.
Contohnya dalam berkomunikasi kepada kakek atau nenek kita yang sudah tua.
Seringkali kita mengulang apa yang kita katakan kepada mereka karena mereka
tidak bisa secara cepat menerima informasi yang diterima pada saat
berkomunikasi dan juga bisa karena masalah pendengaran mereka yang sudah mulai
berkurang.
Hambatan fisik ini dapat diselesaikan
dengan cara memberikan isyarat/kode dengan menggunakan tubuh agar kakek atau
nenek kita mengerti apa yang kita utarakan/komunikasikan kepada mereka.
2. Hambatan Kepribadian
Hambatan kepribadian ini biasanya
terjadi pada beberapa orang. Misalnya ketika kita berkomunikasi atau berbicara
kepada seorang Introvert (Pendiam). Mungkin kita akan menghadapi kesulitan
berkomunikasi. Bahkan mungkin bisa juga terjadi komunikasi 1 arah karena sang
penerima informasi atau si sang introvert tersebut tidak berbicara atau hanya
mendengar saja karena kepribadian mereka yang pada dasarnya pendiam.
3. Hambatan Usia.
Hambatan Usia terkadang terjadi dalam
berkomunikasi. Contoh kecil yang bisa kita ambil ketika kita mencoba
berbicara/berkomunikasi ke orang tua kita. Karena jenjang umur yang begitu
jauh, mungkin informasi yang kita sampaikan terhadap orang tua kita, tidak
menjadi suatu hal yang menarik untuk dibicarakan. Padahal menurut kita hal yang
kita coba komunikasikan adalah hal yang sedang update/seru yang terjadi di
generasi kita. Dan juga bahasa-bahasa gaul / slenk yang kita gunakan pada saat
berkomunikasi dengan orang tua, tidak dimengerti oleh ayah dan ibu kita.
4. Hambatan Bahasa
Hambatan Bahasa sering kita rasakan
dalam menjalin komunikasi antar satu dengan yang lain. Contohnya adalah ketika
kita berusaha untuk berkomunikasi dengan Turis yang berada di sebuah tempat
wisata. Kita akan sulit berbicara dengan dia. Karena bahasa yang dia gunakan
untuk berkomunikasi dengan dia adalah bahasa Negara asalnya. Contoh yang lain
jika kita berusaha berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara menggunakan
bahasa daerahnya sendiri.
5.
Klasifikasi Komunikasi dalam Organisasi
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi Lisan adalah Komunikasi
yang bersifat suara/diucapkan.
b. Komunukasi Tertulis
b. Komunukasi Tertulis
Komunikasi Tertulis adalah Komunikasi
yang bersifat tulisan/dapat dibaca.
c. Komunikasi Verbal
c. Komunikasi Verbal
Komunikasi Verbal adalah komunikasi
yang menggunakan simbol-simbol bahasa verbal.
d. Komunikasi Non Verbal
d. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah
proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata.
2. Dari segi arahnya
a. Komunikasi Ke atas
Komunikasi ini biasanya terjadi dalam
sebuah perusahaan. Contoh,komunikasi antara Karyawan kepada Supervisornya.
b. Komunikasi Ke bawah
b. Komunikasi Ke bawah
Komunikasi ini biasanya juga terjadi
dalam sebuah perusahaan. Contoh,komunikasi antar direktur kepada staff yang
berada dibawahnya.
c. Komunikasi Satu Arah
c. Komunikasi Satu Arah
Komunikasi ini terjadi hanya satu
arah. Contohnya komunikasi yang terjadi dalam media radio.
d Komunikasi Dua Arah
d Komunikasi Dua Arah
Komunikasi ini adalah komunikasi yang
umum dilakukan. Contohnya komunikasi interaksi antara 2 orang
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu
Komunikasi ini adalah juga komunikasi
yang umum dilakukan. Contohnya komunikasi interaksi antara 2 orang saja.
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
Komunikasi ini terjadi pada satu orang
terhadap satu kelompok. Contohnya adalah sebuah pembicara dalam seminar yang
berkomunikasi dengan para peserta seminar.
c. Kelompok Lawan Kelompok
c. Kelompok Lawan Kelompok
Komunikasi ini terjadi antara satu
kelompok dengan kelompok yang lain. Contohnya pada saat diadakan debat partai
politik satu dengan yang lain.
4. Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
Komunikasi ini terjadi secara resmi
dilakukan. Contohnya pada saat Presiden berkomunikasi terhadap rakyatnya.
b. Komunikasi Informal
Komunikasi ini terjadi secara tidak resmi.
Contohnya dilakukan dalam kehidupan kita hari lepas hari. Seperti berbicara
dengan teman,kawan.keluarga,dll
Sumber:
Nama: Jessy Imanuel
NPM : 14113638
Kelas: 2KA34
Sumber Buku :