Steam ID : littlehox

Selasa, 24 November 2015

Pola Kalimat

Tentukan Pola Kalimat dari kalimat-kalimat di bawah ini !


1. Rumahku menghadap ke utara = SPK
2. Gamelan merupakan ciri kesenian tradisional = SPK
3. Keputusan hakim sesuai dengan tuntutan Jaksa = SPO
4. Sayur mayur didatangkan dari Bogor = SPK
5. Lina, anak Pak hadi, tersenyum manis = SPK
6. Dona memasukkan bungkusan itu ke dalam mobil = SPOK
7. Pengusaha mengajak buruhnya menyelesaikan masalah secara damai = SPK
8. Negara kita berlandaskan hukum = SPK
9. Korea Utara mematuhi seruan PBB = SPK
10. Para petani menanami sawahnya dengan palawija dalam musim ini = SPOK
11. Mahasiswa mengirimi Jaksa Agung ayam betina = SPO
12. Mahasiswa hukum itu berdebat bagaikan pengacara = SPK

Minggu, 22 November 2015

Paragraf Deduktif

Bahasa Muna belum tentu dapat dipakai dengan baik oleh seorang turunan Inggris yang lahir di Raha (Muna) yang hidup dari kecil, dewasa, sampai tua di tempat itu. Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Buton dan bahasa-bahasa lain di Makasar. Bahasa-bahasa yang disebut terakhir ini dapat dipahami dengan mudah oleh pendatang dari daerah lain serta dapat mereka pergunakan dengan baik dalam bahasa sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Muna agak sukar dipelajari oleh penutur asing.

Jawaban

Di Makassar, bahasa Buton dan bahasa lainnya dapat dipahami dengan mudah oleh pendatang dari daerah lain serta dapat mereka pergunakan dengan baik dalam bahasa sehari-hari. Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Muna yang belum tentu dapat dipakai dengan baik oleh seorang turunan Inggris yang lahir di Raha (Muna) yang hidup dari kecil, dewasa, sampai tua di tempat itu. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Muna agak sukar dipelajari oleh penutur asing.

Pikiran Utama dan Pikiran Penjelas

        Manusia lahir dari suatu masyarakat yang mempunyai sejarah  dan tradisi. Ia merupakan individu yang mau tidak mau harus mewarisi seperangkat nilai-nilai tradisional. Namun kemudian dalam proses kedewasaan ia akan menghadapi suatu kenyataan yang selalu berubah-ubah. Suatu realitas kehidupan yang menyuguhkan tantangan baru yang berbeda baik skala ataupun dimensinya. Disinilah individu tersebut melihat adanya nilai-nilai tradisional yang kurang serasi atau kurang mampu menghadapi tantangan baru tersebut.
Pikiran Utama :
Kehidupan manusia

Pikiran Penjelas :
A. Masyarakat yang mempunyai sejarah dan tradisi
B. Manusia mewarisi nilai tradisional
C. Kedewasaan harus menghadapi kenyataan yang berubah-ubah
D. Individu melihat nilai tradisional kurang serasi

Kalimat Efektif

KALIMAT EFEKTIF

1. Jembatan layang itu belum selesai seperti yang sudah direncanakan disebabkan karena dananya belum dapat dicairkan semua.

2. Agar supaya Anda memperoleh nilai ujian yang memuaskan, Anda harus belajar dengan sebaik-baiknya.

3. Sebelum Anda mengerjakan tes ini, sebaiknya berdoa dahulu agar diberi petunjuk oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

4. Di dalam karya tulis ini mengemukakan tentang bank yang mempunyai andil di dalam masyarakat.

5. Karena data-data itu belum diproses atau masih merupakan data mentah, jangan diberikan kepada siapa pun, termasuk wartawan.

Jawaban

1. Jembatan layang belum selesai disebabkan dananya belum dapat dicairkan semua = SPOK  
                         
2. Anda harus belajar dengan sebaik-baiknya agar memperoleh nilai ujian yang memuaskan = SPK

3. Sebelum mengerjakan tes ini, sebaiknya berdoa dahulu agar diberi petunjuk oleh Tuhan Yang Maha Kuasa = SPK

4. Karya tulis ini mengemukakan tentang bank yang mempunyai andil di dalam masyarakat = SPOK

5. Karena data-data itu belum diproses atau masih data mentah, jangan diberikan kepada siapa pun, termasuk wartawan = SPO

Kamis, 04 Juni 2015

PERUBAHAN ORGANISASI

PERUBAHAN ORGANISASI
 
A.    Faktor-faktor Perubahan Organisasi
Secara garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
  1. Faktor ekstern,
  2. Faktor intern.

Faktor Ekstern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.
Faktor Intern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
-                   Problem hubungan antar anggota,
-                   Problem dalam proses kerja sama,
-                   Problem keuangan.
Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal). Problem atasan bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut pengambilan keputusan dan komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan system pengupahan, misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan, atau putusan tentang pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama, dsb. Hal ini akan menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan organisasi, misalnya anggota sering terlambat. Komunikasi atasan bawahan juga sering menimbulkan problem. Keputusannya sendiri mungkin baik tetapi karena terjadi salah informasi, bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam hal seperti ini perubahan yang dilakukan akan menyangkut system saluran komunikasi yang digunakan.
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
Perlengkapan yang digunakan dalam mengolah input menjadi output juga dapat merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Tujuan penggunaan berbagai perlengkapan dan peralatan dalam proses kerjasama ialah agar diperoleh hasil secara efisien.

B.     Proses Perubahan
Perubahan Organisasi merupakan modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi. Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua aspek dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi, dan sebagainya.
Dorongan untuk Berubah
Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari:
1.      Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan berasal dari lingkungan umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan persaingan, politik, hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi organisasi. Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
2.      Dorongan Internal
Pada dasarnya dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai sosiokultural.
Akibatnya mereka menuntut suatu perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.
Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam organisasi.
1.      Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2.      Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.

Langkah-langkah komprehensif dalam proses perubahan
Ada tujuh langkah komprehensif yang ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1.      Mengenali kebutuhan akan perubahan
2.      Menetapkan tujuan perubahan
3.      Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan
4.      Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
5.      Merencanakan implementasi untuk perubahan
6.      Mengimplementasikan perencanaan perubahan
7.      Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut
 
DAFTAR PUSTAKA :
https://dadangpramono.wordpress.com/2013/10/27/perubahan-dan-perkembangan-organisasi/
http://nikotrileksono.tumblr.com/post/47682796982/perubahan-dan-pengembangan-organisasi

Rabu, 03 Juni 2015

Program Sederhana C++ : BIODATA

Source Code :

#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
char nama[20];char npm[8];char kelas[5];char alamat[30];char lahir[10];
clrscr();
cout<<" ---------- Program Biodata ---------- "<<endl;
cout<<" Nama          : ";cin>>nama;
cout<<" NPM           : ";cin>>npm;
cout<<" Kelas         : ";cin>>kelas;
cout<<" Alamat        : ";cin>>alamat;
cout<<" Tanggal Lahir : ";cin>>lahir;
cout<<"\n";
cout<<"\n";
cout<<"Nama saya "<<nama<<","<<"NPM saya "<<npm<<","<<"Kelas "<<kelas<<
","<<"tinggal di "<<alamat<<","<<"\ntanggal lahir saya "<<lahir<<".";
getch();
}



OUTPUT:




Program Invers pada Turbo Pascal

Source Code :
Program Matriks;
uses crt;
var a,b,c,d,invers,p,q,r,s,i,z:real;

begin
clrscr;
writeln('Mencari Invers Matriks Ordo 2x2');
gotoxy(5,5);write('a=');read(a);
gotoxy(18,5);write('b=');read(b);
gotoxy(5,7);write('c=');read(c);
gotoxy(18,7);write('d=');read(d);
z:= a*d - b*c ;
writeln('Det (A) = ');write(z);
i:= (a*d)-(b*c) ;
if not (i = 0) then
begin
invers := 1/((a*d) - (b*c));
p:=d*invers;
q:=-b*invers;
r:=-c*invers;
s:=a*invers;
gotoxy(5,10);writeln('Invers Matriks A = ');
gotoxy(5,13);write(p:0:3);
gotoxy(18,13);write(q:0:3);
gotoxy(5,16);write(r:0:3);
gotoxy(18,16);write(s:0:3);
readln;
end
else
begin
gotoxy(25,15);
writeln('Tidak ada Invers Matriks');
readln;
end;
readln;




OUTPUT :


Program Matriks Determinan dan Transpose pd Turbo Pascal

Source Code :
uses crt;
type t = object
     m1,m2 : array [1..2,1..2] of integer;
     lok : array [1..4] of integer;
     procedure input;
     procedure deter;
     procedure tampil;
     procedure transpos;
end;
var m :t;
    i, j, k, pil, det1, det2 : integer;

procedure t.input;
begin
    clrscr;
    writeln (' Input Matriks I : ');
    for i:= 1 to 2 do
    begin
             for j := 1 to 2 do
         begin
         write ('Elemen Matriks [',i,',',j,']:');
             readln (m1[i,j]);
             end;
        end;
      gotoxy (35,1); writeln('Input Matriks II : ');k:=2;
      for i:= 1 to 2 do
    begin
          for j := 1 to 2 do
            begin
            gotoxy (35,k);inc (k);
            write ('Elemen Matriks [',i,',',j,']: ');
            readln (m2[i,j]);
            end;
        end;
end;

procedure t.tampil;
begin
     writeln;
     writeln(' * Matriks I * ');
     writeln (m1[1,1]:5,m1[1,2]:5);
     writeln (m1[2,1]:5,m1[2,2]:5);
     gotoxy(35,7);writeln(' * Matriks II * ');
     gotoxy(35,8);writeln(m2[1,1]:5,m2[1,2]:5);
     gotoxy(35,9);writeln(m2[2,1]:5,m2[2,2]:5);
     readln;
end;

procedure t.deter;
begin
     det1 := (m1[1,1]*m1[2,2])-(m1[1,2]*m1[2,1]);
     det2 := (m2[1,1]*m2[2,2])-(m2[1,2]*m2[2,1]);
     writeln;
     writeln (' Determinan Matriks I = ',det1);
     writeln (' Determinan Matriks II = ',det2);
     readln;
end;

procedure t.transpos;
begin
     writeln;writeln (' * Transpose Matriks I * ');
     writeln(m1[1,1]:5,m1[2,1]:5);
     writeln(m1[1,2]:5,m1[2,2]:5);
     gotoxy(35,9);writeln(' * Transpose Matrik II * ');
     gotoxy(35,10);writeln(m2[1,1]:5,m2[2,1]:5);
     gotoxy(35,11);writeln(m2[1,2]:5,m2[2,2]:5);
     readln;
end;

begin
     repeat
     clrscr;
     gotoxy(25,1);writeln ('<--------- Menu Matrik ---------->');
     gotoxy(25,2);writeln ('1. Input Matriks');
     gotoxy(25,3);writeln ('2. Transpose Matriks');
     gotoxy(25,4);writeln ('3. Determinan Matriks');
     gotoxy(25,5);writeln ('4. Keluar');
     gotoxy(25,6);writeln ('<-------------------------------->');
gotoxy(27,7);write ('Pilihan 1-4 :'); readln(pil);

case pil of
1 : begin
  m.input;
  m.tampil;
  end;
2 : m.transpos;
3 : m.deter;
end;

until (pil)=4
end.



 Output :










Program Matriks Pertambahan dan Penjumlahan Pascal

Coding :
uses crt;
type t = object
m1, m2 : array [1..2,1..2] of integer;
lok : array [1..4] of integer;
procedure input;
procedure tampil;
procedure tambah;
procedure kurang;
end;
var m : t;
i,j,k,pil : integer;

procedure t.input;
begin
     clrscr;
     writeln('Input Matriks I');
     for i := 1 to 2 do
     begin
          for j := 1 to 2 do
          begin
               write('Elemen Matriks [',i,',',j,']:');
               readln(m1[i,j]);
          end;
     end;
     gotoxy (35,1); writeln('Input Matriks II');
     k := 2;
     for i := 1 to 2 do
     begin
          for j := 1 to 2 do
          begin
               gotoxy (25,k);
               inc(k);
               write('Elemen Matriks [',i,',',j,']:');
               readln(m2[i,j]);
          end;
     end;
end;

procedure t.tampil;
begin
     writeln;
     writeln('Matriks I');
     writeln(m1[1,1]:5,m1[1,2]:5);
     writeln(m1[2,1]:5,m1[2,2]:5);
     gotoxy (35,7); writeln('Matriks II');
     gotoxy (35,8); writeln(m2[1,1]:5,m2[1,2]:5);
     gotoxy (35,9); writeln(m2[2,1]:5,m2[2,2]:5);
            readln;
end;

procedure t.tambah;
begin
     gotoxy (23,11); writeln('Hasil pemjumlahan matriks');
     lok[1] := (m1[1,1] + m2[1,1]);
     lok[2] := (m1[1,2] + m2[1,2]);
     lok[3] := (m1[2,1] + m2[2,1]);
     lok[4] := (m1[2,2] + m2[2,2]);
     gotoxy (30,12); writeln(lok[1]:5,lok[2]:5);
     gotoxy (30,13); writeln(lok[3]:5,lok[4]:5);
     readln;
end;

procedure t.kurang;
begin
     gotoxy (4,9); writeln('Hasil Matriks I - II');
     lok[1] := (m1[1,1] - m2[1,1]);
     lok[2] := (m1[1,2] - m2[1,2]);
     lok[3] := (m1[2,1] - m2[2,1]);
     lok[4] := (m1[2,2] - m2[2,2]);
     gotoxy (9,11); writeln(lok[1]:5,lok[2]:5);
     gotoxy (9,12); writeln(lok[3]:5,lok[4]:5);
     gotoxy (4,9); writeln('Hasil Matriks II - I');
     lok[1] := (m2[1,1] - m1[1,1]);
     lok[2] := (m2[1,2] - m1[1,2]);
     lok[3] := (m2[2,1] - m1[2,1]);
     lok[4] := (m2[2,2] - m1[2,2]);
     gotoxy (45,11); writeln(lok[1]:5,lok[2]:5);
     gotoxy (45,12); writeln(lok[3]:5,lok[4]:5);
     readln;
end;

begin
     repeat
     clrscr;
     gotoxy (25,1); writeln('<<<<<<<<<< Menu Matriks >>>>>>>>>');
     gotoxy (25,2); writeln('1. Input Matriks');
     gotoxy (25,3); writeln('2. Penjumlahan Matriks');
     gotoxy (25,4); writeln('3. Pengurangan Matriks');
     gotoxy (25,5); writeln('4. Keluar');
     gotoxy (25,6); writeln('---------------------------------');
     gotoxy (25,7); writeln('Pilihan [1,4] :'); readln(pil);

case pil of
1: begin
        m.input;
        m.tampil;
   end;
2: m.tambah;
3: m.kurang;
end;

until(pil)=4;
end.

begin
     m.input;
     m.tampil;
     m.tambah;














Output :




Sabtu, 02 Mei 2015

Program Sederhana COBOL : ARRAY

Codingan :
       IDENTIFICATION DIVISION.
       PROGRAM-ID. ARRAY.
       AUTHOR. JESSY.
       ENVIRONMENT DIVISION.
       DATA DIVISION.
       WORKING-STORAGE SECTION.
       01 I PIC 9.
       01 J PIC 9.
       01 CETAK.
           02 M1 PIC Z9.
       01 DATA1.
           02 BARIS1 OCCURS 2 TIMES.
              03 MATRIKS1 OCCURS 2 TIMES PIC 999.
       SCREEN SECTION.
       01 HAPUS.
           02 BLANK SCREEN.
       PROCEDURE DIVISION.
       MULAI.
           MOVE 3 TO LIN.
           DISPLAY HAPUS.
           PERFORM ISI1 VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
           AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2.
           COMPUTE LIN = 10.
           DISPLAY HAPUS.
           PERFORM HASIL VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
           AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2.
           GO TO SELESAI.
       ISI1.
           DISPLAY(3 , 2 ) 'MATRIKS A'.
           COMPUTE LIN = LIN + 1.
           DISPLAY(LIN, 2) ' ELEMEN BARIS KE-', I ,
           ' KOLOM KE- ', J , ':'.                    
           ACCEPT MATRIKS1(I, J).
       HASIL.
           MOVE I TO LIN.
           MOVE J TO COL.
           MOVE MATRIKS1(I, J) TO M1.
           COMPUTE LIN = LIN * 2.
           COMPUTE COL = COL * 4.
           DISPLAY(LIN, COL + 1) M1.
           DISPLAY SPACE.
       SELESAI.
           STOP RUN.
             
OUTPUT :


Program Sederhana COBOL : Segitiga (looping)


Codingan :
       IDENTIFICATION DIVISION.
       PROGRAM-ID. LOOPING.
       AUTHOR. JESSY.
       ENVIRONMENT DIVISION.
       DATA DIVISION.
       WORKING-STORAGE SECTION.
       01 ANGKA PIC 99.
       01 L PIC 99.
       01 K PIC 99.
       01 J PIC 99.
       SCREEN SECTION.
       01 CLS.
           02 BLANK SCREEN.
       PROCEDURE DIVISION.
       MULAI.
           DISPLAY CLS.
           PERFORM TAMPILKAN
           VARYING L FROM 5 BY -1 UNTIL L <2
           AFTER K FROM 1 BY 1 UNTIL K > L.
       TAMPILKAN.
           MOVE K TO J
           DISPLAY ( , ) J, ' '.
           IF L = K DISPLAY SPACE.
       SELESAI.
           STOP RUN.

OUTPUT : 

Program Sederhana COBOL : Looping

Coding :
IDENTIFICATION DIVISION.
       PROGRAM-ID. LOOPING.
       AUTHOR. JESSY.
       ENVIRONMENT DIVISION.
       DATA DIVISION.
       WORKING-STORAGE SECTION.
       01 ANGKA PIC 99.
       01 JUMLAH PIC 99.
       PROCEDURE DIVISION.
       MULAI.
           DISPLAY ( , ) 'Masukkan Angka = ',
           ACCEPT JUMLAH.
           DISPLAY ' '.
           PERFORM TAMPILKAN
           VARYING ANGKA FROM 1 BY 1 UNTIL ANGKA = JUMLAH.
       TAMPILKAN.
           DISPLAY ANGKA.
       SELESAI.
           STOP RUN.

Output :

Program Sederhana COBOL : NILAI (GRADE)

Codingan :

       IDENTIFICATION DIVISION.
       PROGRAM-ID. GRADE.
       AUTHOR. JESSY
       DATA DIVISION
       WORKING-STORAGE SECTION.
       01 NAMA PIC A(20).
       01 NPM PIC 9(8).
       01 UTS PIC 9(2).
       01 UAS PIC 9(2).
       01 TOTAL PIC 9(3).
       SCREEN SECTION.
       01 MASUKKAN.
           02 LINE 5 COLUMN 3 VALUE 'NAMA :'.
           02 COLUMN PLUS 1 PIC A(20) TO NAMA.
           02 LINE 7 COLUMN 3 VALUE 'NPM :'.
           02 COLUMN PLUS 1 PIC 9(8) TO NPM.
           02 LINE 9 COLUMN 3 VALUE 'NILAI UTS :'.
           02 COLUMN PLUS 1 PIC 9(2) TO UTS.
           02 LINE 11 COLUMN 3 VALUE 'NILAI UAS :'.
           02 COLUMN PLUS 1 PIC 9(2) TO UAS.
       01 GRADE-A.
           02 LINE 15 COLUMN 3 VALUE 'GRADE A.'.
       01 GRADE-B.
           02 LINE 15 COLUMN 3 VALUE 'GRADE B.'.
       01 GRADE-C.
           02 LINE 15 COLUMN 3 VALUE 'GRADE C.'.
       01 GRADE-D.
           02 LINE 15 COLUMN 3 VALUE 'GRADE D.'.
       01 GRADE-E.
           02 LINE 15 COLUMN 3 VALUE 'GRADE E.'.
       PROCEDURE DIVISION.
       MULAI.
           DISPLAY MASUKKAN.
           ACCEPT MASUKKAN.
           DISPLAY ' '.
           COMPUTE TOTAL = (0.3 * UTS) + (0.7 * UAS).
           IF TOTAL > 89
           DISPLAY GRADE-A.
           IF TOTAL < 89 AND TOTAL > 79
           DISPLAY GRADE-B.
           IF TOTAL < 79 AND TOTAL > 69
           DISPLAY GRADE-C.
           IF TOTAL < 69 AND TOTAL > 59
           DISPLAY GRADE-D.
           IF TOTAL < 59
           DISPLAY GRADE-E.
       SELESAI.
           STOP RUN.
      



Program Sederhana COBOL : BIODATA

Codingan :
 

 Logika :


  • Dalam IDENTIFICATION  DIVISION, kita diharuskan mengisi nama Program (PROGRAM-ID) dan pembuat program (AUTHOR).
  • Dalam DATA DIVISION,berisi tentang variabel” yang akan digunakan dalam program. Variabel NAMA merupakan variabel karakter(alphabet) yang dapat memuat 20 karakter. Variabel NPM merupakan variabel numeric yang memuat 8 angka.Variabel KELAS merupakan variabel yg dapat menampung karakter dan numeric sebanyak 5 karakter. Variabel TAHUN merupakan variabel angka yg menampung 4 angka. Dan Variabel HITUNG adalah variabel numerik yang hanya memuat 2 angka.
  • PROCEDURE DIVISION berisi tentang statement untuk menjalankan program. Pertama,program dimulai dengan statement Mulai. Program akan meminta menginput Nama dan ketika di enter(input),akan masuk ke dalam Variabel NAMA. Lalu akan melanjutkan hal yang sama. Meminta menginput KELAS,NPM,dan tahun lahir. Dan akan disimpan juga dalam variabel NPM,KELAS,dan TAHUN
  • Pada Statement COMPUTE,akan dilakukan perhitungan tentang berapa umur anda sekarang. Menggunakan variabel TAHUN. Dan hasil perhitungan tersebut dimasukkan kedalam variabel HITUNG.
  • Setelah semua data telah dimasukkan dan perhitungan telah dihitung, maka akan keluar output(hasil) yang berupa Nama,Kelas,NPM,Umur sesuai dengan data yang telah diinput oleh pengguna program.
  • Selesai dan STOPRUN menandakan bahwa program selesai berjalan.
  Output :