Steam ID : littlehox

Kamis, 13 November 2014

KOMUNIKASI





1.     KOMUNIKASI



     Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja  dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.



Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti  fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.



Ada pedoman untuk mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang harus mendengarkan secara aktif, usahakan memberikan umpan balik, lansung pada masalah, mengambarkan situasi,dan meringkas. Proses komunikasi memungkinkan para manajer menjalankan tanggung jawabnya dan informasi harus dikomunikasikan jepada para manajer sebagai dasar pembuatan keputusan dalam pembuatan fungsi manajer baik secara lisan maupun tulisan.



Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain. Selain dikatakan sebagai proses pemindahan gagasan seseorang dari orang lain dalam bentuk kata-kata tetapi juga dalam bentuk ekspresi wajah intonasi dan sebagainya. Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung unsur-unsur ;

1.     Sebagai kegiatan seseorang untuk megerti,

2.     Sebagai sarana pengendalian informasi,

3.     Sebagai sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.

Menurut pakar American Management Association ada 10 aturan jika ingin berkomunikasi dengan baik:

  • Jelaskan konsep/ide Anda sebelum berkomunikasi,
  • Teliti tujuan sebenarnya dalam komunikasi,
  • Pertimbangkan suasana lingkungan dan waktu,
  • Hubungan pihak lain,
  • Waspada atas nada dan isi berita,
  • Komunikasikan seseorang yang membantu dan bernilai bagi penerima,
  • Tindak lanjut komunikasi,
  • Komunikasi untuk waktu yang akan datang pula,
  • Tindakan konsisten dengan kata,dan
  • Menjadilah pendengar yang baik.

2.     Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.

1.     Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.

2.     Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).

3.     Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).

4.     Penerima, Penerima adalah  pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.  Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.

5.     Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).





3.     Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi.

Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1.     Ide (gagasan) => Si Sender

2.     Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.

3.     Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.

4.     Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.

5.     Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.

6.     Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).

Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.



Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.

Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.

Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.





4.  Hambatan dalam Komunikasi

Berikut adalah hasil pengalaman dalam pelatihan komunikasi yang biasa saya laksanakan, hal-hal yang menghambat komunikasi yakni:

1. Hambatan fisik
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena  fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.

Untuk mengatasi hambatan komunikasi terhadap nenek saya ini atau orang yang memiliki fungsi pendengaran yang kurang maka saya akan berbicara dengan ekspresi muka yang jelas dan suara lantang sehingga bisa “terbaca”. Atau, informasi dituliskan sehingga nenek langsung paham maksudnya.

Hambatan komunikasi juga bisa saja terjadi apabila salah satu pihak memerlukan bahasa isyarat seperti pada orang tuna wicara.

2. Hambatan kepribadian
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat pemalu. Ia hanya berbicara seperlunya. Ia tidak punya sahabat dekat, saya pun dihitungnya sahabat baiknya. Ia mengatakan sudah beberapa kali mengikuti training “public speaking”. Ia berujar bahwa sulit baginya untuk memiliki topik pembicaraan dengan lawan jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya menjadi hambatannya saat kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya ini adalah pria rupawan.

Selain sifat pribadi di atas, orang-orang introvert juga cenderung mengalami

3. Hambatan usia
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.

Yang paling terkini misalnya, bagaimana anak remaja sekarang (:baca Alay) menggunakan kalimat-kalimat slank yang sulit dipahami oleh orang yang lebih tua. Kesenjangan usia memang harus dijembatani dengan baik sehingga pesan yang disampaikan tercapai.

Di sekolah, kerap saya menemukan ada upaya mediasi antara orangtua dengan anak melalui guru BP atau guru wali kelas agar tidak terjadi hambatan komunikasi antara orangtua siswa dengan siswa.

4. Hambatan budaya
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas. Saya tidak bisa melihat ekspresi mukanya saat berbicara karena dalam budayanya Ia harus mengenakan penutup mulut. Ia adalah perempuan dari negara belahan Timur Tengah yang memang harus mengenakan busana demikian.

Atau misalnya, di Thailand untuk mengucapkan kalimat “terimakasih” akan berbeda bila disampaikan perempuan menjadi “Kopunka” sedangkan apabila laki-laki menjadi “Kopunkap”.

Untuk budaya tertentu misalnya perempuan dalam berkomunikasi mendapat porsi nomor dua setelah ayah, suami dan kakak laki-laki.

5. Hambatan bahasa
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.

Lain lagi saat saya kedatangan teman dari RRC yang hanya bisa bahasa ibu dan kami bersahabat untuk bertukar informasi satu sama lain. Saya tidak bisa bahasa mandarin. Dia tidak bisa bahasa Inggris dan sedikit mengerti bahasa Indonesia. Saya terkesan sekali saat kami merayakan hari ulang tahun bersama, saling mentraktir dan berkomunikasi dengan berbagai macam cara seperti menulis, gerakan tangan, menggambar, ekspresi muka hingga menggunakan alat peraga. Intinya adalah kita harus saling mendengarkan satu sama lain agar komunikasi terkesan “nyambung”.

Beberapa kali saya kesasar di negara orang pun, bekal saya dalam berkomunikasi dengan bahasa sebagai hambatan yakni membawa kamus, alat tulis, kertas, kalkukator dan alamat kita tinggal.

6. Hambatan kecakapan teknologi
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.

Kecakapan teknologi lainnya seperti penggunaan fitur-fitur handphone pintar yang tidak semua orang bisa menggunakannya.

Saya pernah mengalami hambatan komunikasi saat tawar menawar membeli sovenir. Jurus komunikasi saya cuma satu dalam tawar menawar, yakni bawa kalkulator. Saat sedang tawar menawar kalkulator di HP saya habis baterai. Atau, mau menggunakan google translate tetapi baterai HP mati.

7. Hambatan lingkungan alam dan kondisi sekitar.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara.

Lingkungan alam lain misalnya letak atau jarak pengirim pesan dengan penerima pesan yang berjauhan menyebabkan informasi tidak diterima dengan jelas.

Kita juga misalnya akan berbicara dengan pelan saat malam hari, waktu tidur. Atau waktu tidur siang di beberapa negara Eropa, orang sekitar diharapkan tidak menimbulkan kegaduhan suara. Sehingga kita cenderung berbisik atau bersuara pelan jika berbicara.



5. Klasifikasi Komunkasi

1. Dari segi sifatnya :

·        Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.

Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.

·        Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya. 

Komunikasi tertulis juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya. 

·        Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa

merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.



·        Komunikasi Non Verbal 

Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.



2. Dari segi arahnya :



·        Komunikasi keatas

Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke  bawah, komunikasike atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi.  Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.

·        Komunikasi kebawah

Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.

·        Komunikasi diagonal

Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.

·        Komunikasi horizontal

Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian.  Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.



·        Komunikasi satu arah

Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik).

·        Komunikasi Dua Arah

Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi.



3. Dari segi lawannya :

·        Komunikasi Satu Lawan Satu

Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya

Cth:berbicara melalui telepon

·        Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)

Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok.

Cth: kelompok warga menginterogasi maling.

·        Kelompok Lawan Kelompok

Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.

Cth: debat partai politik.



4. Dari segi keresmian :

·        Komunikasi formal

Komunikasi yang memperhitungkan tingkat ketepatan, keringkasan, dan kecepatan komunikasi.





·        Komunikasi informal

Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gosip , atau rumor .




ANALISIS

1.     KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

Pernahkah kita menyadari,mengapa binatang yang memiliki badan yang besar,bergading,dan memiliki telinga yang besar serta belalai kita sebut dengan gajah. Mengapa benda ajaib yang mampu menyajikan gambar dan suara sekaligus kita beri nama Televisi. Yang jelas,kita tidak tahu pasti siapa orang pertama yang memberi nama itu atau mensosialisasikannya.

Inilah sekelumit gambaran komunikasi diri manusia. Sebuah catatan yang tiada akhir selama manusia mendiami dunia ini. Sebuah wajah meskipun tanpa bentuk tetapi mampu membentuk diri kita menjadi pribadi yang menarik atau yang menyebalkan. Sebuah cahaya kehidupan yang mampu menuntun Hidup kita atau menyinari kegelapan hati kita. Sebuah pernjalanan yang menyisakan kesuksesan ataupun kegagalan.

Manusia memang tidak bisa melepaskan diri dari cengkraman komunikasi. Segala aktivitas yang dilakukan manusia selalu memancarkan atribut-atribut atau konsepsi-konsepsi yang masuk dalam perspektif komunikasi. Penampilan dan tingkah laku yang dilakoni seseorang merupakan tafsiran upaya mengkomunikasikan diri kepada orang lain.

Cara seseorang berpakaian,mulai dari memilih mode/trend pakaian,merupakan cerminan kepribadian sesorang. Bahkan orang dapat dinilai dari cara dia berbicara,bersikap,atau bertutur kata yang semuanya menjadi salah satu cara seseorang mengkomunikasi dirinya terhadap orang lain.



Komunikasi memiiki beberapa fungsi. Yaitu :


a. Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.


b. Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.


c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.


d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif













2. Unsur-Unsur Komunikasi

Dalam berkomunikasi,  terdapat unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah komunikasi. Ada 5 Unsur-Unsur komunikasi. Yaitu :

·        Sumber.

Dalam komunikasi,pasti selalu ada hal yang dibicarakan. Dan hal yang dibicarakan tersebut berasal dari sebuah sumber. Bisa berdasarkan oleh seseorang,  kelompok maupun berita. Bisa juga dari komunikasi orang sebelumnya yang memperoleh informasi tersebut. Sumber itu dapat bersifat fakta atau fiktif. Dimana berdasarkan kejadian sebenarnya terjadi  ataupun hanya cerita belaka (gossip)



·        Pesan.

Pesan yang dimaksud disini adalah informasi yang diperoleh orang yang berkomunikasi yang juga disampaikan dalam percakapannya/dalam proses komunikasi. Pesan dapat disampaikan dengan tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu Pengetahuan,Hiburan(Entertaiment), ataupun hal yang terupdate atau terjadi di beberapa waktu sebelumnya.



·        Media



Media adalah alat saran untuk menyampaikan dari satu orang ke orang/kelompok yang lainnya dalam proses komunikasi. Di era sekarang, Media yang lebih sering digunakan dalam berkomunikasi antara satu dengan yang lain adalah Media Sosial (Social Media). Media-media ini dapat secara mudah diakses dalam alat” elektronik seperti Laptop,PC,Smartphone,dll



·        Penerima

Penerima adalah  pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.  Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah



·        Pengaruh atau Efek.

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang



3. Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi

1. Proses penyaluran komunikasi secara primer

Proses penyaluran komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).

Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh Sendjaja(1994:33)yakni : Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.

Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya dari komunikan. 

2. Proses penyaluran komunikasi sekunder

Proses penyaluran komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).







4. Hambatan dalam Berkomunikasi

Dalam berkomunikasi, pasti ada beberapa hambatan yang terjadi dalam prosesnya. Beberapa hambatan tersebut adalah :



1.     Hambatan Fisik

Hambatan Fisik ini biasanya menyangkut tentang hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau kondisi tubuh seseorang. Contohnya dalam berkomunikasi kepada kakek atau nenek kita yang sudah tua. Seringkali kita mengulang apa yang kita katakan kepada mereka karena mereka tidak bisa secara cepat menerima informasi yang diterima pada saat berkomunikasi dan juga bisa karena masalah pendengaran mereka yang sudah mulai berkurang.

Hambatan fisik ini dapat diselesaikan dengan cara memberikan isyarat/kode dengan menggunakan tubuh agar kakek atau nenek kita mengerti apa yang kita utarakan/komunikasikan kepada mereka.



2.     Hambatan Kepribadian

Hambatan kepribadian ini biasanya terjadi pada beberapa orang. Misalnya ketika kita berkomunikasi atau berbicara kepada seorang Introvert (Pendiam). Mungkin kita akan menghadapi kesulitan berkomunikasi. Bahkan mungkin bisa juga terjadi komunikasi 1 arah karena sang penerima informasi atau si sang introvert tersebut tidak berbicara atau hanya mendengar saja karena kepribadian mereka yang pada dasarnya pendiam.









3.     Hambatan Usia.

Hambatan Usia terkadang terjadi dalam berkomunikasi. Contoh kecil yang bisa kita ambil ketika kita mencoba berbicara/berkomunikasi ke orang tua kita. Karena jenjang umur yang begitu jauh, mungkin informasi yang kita sampaikan terhadap orang tua kita, tidak menjadi suatu hal yang menarik untuk dibicarakan. Padahal menurut kita hal yang kita coba komunikasikan adalah hal yang sedang update/seru yang terjadi di generasi kita. Dan juga bahasa-bahasa gaul / slenk yang kita gunakan pada saat berkomunikasi dengan orang tua, tidak dimengerti oleh ayah dan ibu kita.



4.     Hambatan Bahasa

Hambatan Bahasa sering kita rasakan dalam menjalin komunikasi antar satu dengan yang lain. Contohnya adalah ketika kita berusaha untuk berkomunikasi dengan Turis yang berada di sebuah tempat wisata. Kita akan sulit berbicara dengan dia. Karena bahasa yang dia gunakan untuk berkomunikasi dengan dia adalah bahasa Negara asalnya. Contoh yang lain jika kita berusaha berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara menggunakan bahasa daerahnya sendiri.




5.     Klasifikasi Komunikasi dalam Organisasi

1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan

Komunikasi Lisan adalah Komunikasi yang bersifat suara/diucapkan.
b. Komunukasi Tertulis

Komunikasi Tertulis adalah Komunikasi yang bersifat tulisan/dapat dibaca.
c. Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol bahasa verbal.
d. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.


2. Dari segi arahnya
a. Komunikasi Ke atas

Komunikasi ini biasanya terjadi dalam sebuah perusahaan. Contoh,komunikasi antara Karyawan kepada Supervisornya.
b. Komunikasi Ke bawah

Komunikasi ini biasanya juga terjadi dalam sebuah perusahaan. Contoh,komunikasi antar direktur kepada staff yang berada dibawahnya.
c. Komunikasi Satu Arah

Komunikasi ini terjadi hanya satu arah. Contohnya komunikasi yang terjadi dalam media radio.
d Komunikasi Dua Arah

Komunikasi ini adalah komunikasi yang umum dilakukan. Contohnya komunikasi interaksi antara 2 orang 


3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu

Komunikasi ini adalah juga komunikasi yang umum dilakukan. Contohnya komunikasi interaksi antara 2 orang  saja.


b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)

Komunikasi ini terjadi pada satu orang terhadap satu kelompok. Contohnya adalah sebuah pembicara dalam seminar yang berkomunikasi dengan para peserta seminar.
c. Kelompok Lawan Kelompok

Komunikasi ini terjadi antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Contohnya pada saat diadakan debat partai politik satu dengan yang lain.


4. Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal

Komunikasi ini terjadi secara resmi dilakukan. Contohnya pada saat Presiden berkomunikasi terhadap rakyatnya.


b. Komunikasi Informal

            Komunikasi ini terjadi secara tidak resmi. Contohnya dilakukan dalam kehidupan kita hari lepas hari. Seperti berbicara dengan teman,kawan.keluarga,dll







Sumber:







Nama: Jessy Imanuel

NPM : 14113638

Kelas: 2KA34



Sumber Buku :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar